Keindahan Bukit Bingkirai Kalimantan Yang Alami



Pulau Kalimantan masih terkenal dengan hutannya yang masih alami. Lain halnya dengan wilayah Kutai Kartanegara yang memiliki hutan tropis yang luas. Berkunjung ke Kutai Kartanegara akan terasa lebih lengkap jika mampir ke tempat wisata alam Bukit Bangkirai. Di sini, pengunjung bisa melihat pemandangan unik pohon Bangkirai. Selain itu, masih banyak aktivitas menarik lainnya yang bisa dilakukan di tempat wisata ini. Bukit Bangkirai merupakan wahana ekowisata yang layak untuk dicoba oleh para wisatawan petualang. Bukit Bangkirai adalah kawasan konservasi hutan tropis basah yang indah di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kawasan yang dikelola PT Inhutani I ini berjarak sekitar 58 kilometer dari Balikpapan. Di sini, pengunjung bisa mencoba aktivitas tracking melewati hutan lebat dan melihat berbagai jenis flora dan fauna khas hutan tropis atau menantang adrenalin di atas canopy bridge yang menjulang tinggi.

Bukit Bangkirai merupakan kawasan wisata alam yang dikelola oleh PT. Inhutani I Unit I Balikpapan. Kawasan wisata ini terletak di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Bukit Bangkirai dapat ditempuh melalui jalur darat selama 1,5 jam dari Kota Balikpapan.

Wisata ini menawarkan pesona hutan hujan tropis yang masih alami, yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana wisata seperti restoran, lamin untuk rapat, kolam renang, serta cottage dan jungle cabin.

Daya tarik utama kawasan wisata ini adalah jembatan kanopi yang disebut Jembatan Tajuk. Anda bisa menyeberangi jembatan sepanjang 64 meter di ketinggian 30 meter untuk melihat berbagai gugusan pepohonan dan pemandangan yang indah. Jembatan buatan Amerika Serikat ini menghubungkan 5 pohon besar Bangkirai. Daya tarik utama jembatan ini adalah keindahan Stand Dipterocarpaceae yang merupakan ciri khas hutan hujan tropis. Jembatan kanopi ini merupakan yang pertama di Indonesia, kedua di Asia dan kedelapan di dunia. Konstruksinya dibuat di Amerika Serikat.

Sejarah singkat, peneliti dari Amerika Serikat telah melakukan survei lokasi dan pohon serta lingkungan, sehingga pembangunan tahap pertama dilakukan pada Januari 1998 dan tahap kedua selesai pada Februari 1998 dimana jembatan selesai dalam waktu kurang lebih 1 bulan. . dilakukan oleh kontraktor Amerika yang tergabung dalam CCA (Canopy Construction Association) sebanyak enam pelaksana lapangan dengan dibantu tiga pekerja lokal. Selain kayu dalam konstruksinya, stainless steel atau Galvanis dari Amerika juga digunakan.

Umur jembatan kanopi ini dari selesainya diperkirakan mampu bertahan selama 15-20 tahun sesuai dengan umur dan keawetan materialnya. Jika anda ingin berwisata ke Canopy bridge ini anda akan melalui jalan setapak dengan memasuki hutan lebat yang terdapat pepohonan yang rindang.

Kawasan wisata ini memiliki luas sekitar 1.500 hektar yang ditumbuhi pepohonan khas hutan hujan tropis, khususnya pohon Bangkirai. Pohon ini memiliki tinggi sekitar 40 hingga 50 meter, dengan diameter sekitar 2,3 meter. Pohon bangkirai di sini memang tinggi dan besar, karena sudah hidup lebih dari 150 tahun.

Keunikan pohon bangkirai dibandingkan dengan pohon lainnya adalah terdapat penopang atau sejenis akar yang muncul di pangkal pohon. Kehadiran penopang yang kuat dan besar membuat pohon ini terlihat semakin cantik.

Selain pohon bangkirai atau pohon yang dikenal dengan nama latin Shorea laevis, masih ada pohon keras lainnya seperti keruing, meranti merah dan kayu ulin. Tidak hanya itu, wisata ini juga memiliki kekayaan flora dan fauna, sehingga sangat cocok bagi wisatawan yang ingin mengenal alam lebih dekat. Ada sekitar 24 jenis spesies anggrek, mulai dari anggrek hitam, anggrek macan, hingga anggrek menari. Anda juga dapat menemukan fauna unik seperti siamang dan lutung merah.

Jika Anda sedang berlibur di Kalimantan, jangan lewatkan destinasi wisata yang satu ini.

0 Response to "Keindahan Bukit Bingkirai Kalimantan Yang Alami"

Post a Comment