Jangan Lewatkan Museum Tsunami Aceh 2004
Tuesday, December 14, 2021
Add Comment
Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang diberikan status daerah khusus dan juga diberikan otonomi khusus. Aceh terletak di ujung utara pulau Sumatera dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia.
Aceh memiliki 13 suku asli. Yang terbesar adalah etnis Aceh yang mendiami wilayah pesisir mulai dari Langsa di pesisir timur laut hingga Trumon di pesisir barat daya. Suku bangsa lainnya adalah suku Gayo yang mendiami daerah pegunungan di tengah Aceh.
Di wilayah pesisir, suhu udara rata-rata 26,9 °C, suhu udara maksimum 32,5 °C dan minimum 22,9 °C. Antara bulan Maret dan Agustus Aceh mengalami fase musim kemarau. Sedangkan musim hujan berlangsung dari bulan September sampai Februari.
Transportasi ke Aceh melalui jalur darat dapat dilakukan dengan kendaraan dari Medan. Belum ada kereta api di Aceh. Transportasi Udara menggunakan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda. Untuk menjangkau daerah lain juga ada 8 bandara perintis.
Tempat wisata di Aceh sangat lengkap. Mulai dari wisata alam, wisata keluarga, wisata anak, air terjun, hingga danau dataran tinggi di Aceh. Salah satu destinasi wisata yang paling banyak dinikmati wisatawan adalah Museum Tsunami Aceh.
Museum Tsunami Aceh adalah sebuah museum di Banda Aceh yang dirancang sebagai monumen simbolis bencana gempa dan tsunami Samudra Hindia 2004. Ini juga merupakan pusat pendidikan bencana dan tempat penampungan darurat jika tsunami terjadi lagi.
Sudah 15 tahun berlalu sejak bencana alam melanda kota yang dijuluki Serambi Mekah, yakni Aceh. Saat itu, gempa berkekuatan 9,1-9,3 skala richter dan tsunami melanda Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara.
Rasa takut dan sedih saat itu menjadi momok yang tidak bisa dilupakan oleh masyarakat Aceh, bahkan Indonesia. Dikutip dari History, gempa di Aceh menjadi gempa terkuat kedua yang pernah tercatat dan menjadi salah satu dari sepuluh bencana terburuk sepanjang masa.
Museum ini berstruktur empat lantai dengan luas 2.500 m² yang dinding lengkungnya dilapisi relief geometris. Di dalamnya, pengunjung masuk melalui lorong sempit dan gelap di antara dua tembok air yang tinggi, untuk menciptakan kembali suasana dan kepanikan tsunami.
Dinding museum wisata Aceh ini dihiasi dengan gambar orang menari Saman. makna simbolis terhadap kekuatan, kedisiplinan, dan keyakinan agama masyarakat Aceh. Dari atas, atap membentuk gelombang laut.
Di tempat wisata Aceh ini terdapat ruangan khusus untuk mengenang para korban yang meninggal dunia saat bencana tsunami tahun 2004 terjadi. Di ruangan ini semua nama orang mati diukir di dinding dan di ujung atasnya tertulis kata Allah. Ruang ini disebut Ruang Kesedihan atau Sumur Doa.
Pada tahun 2018, Museum Tsunami Aceh terpilih sebagai museum terpopuler dari 400 museum di Indonesia dalam Indonesia Museum Award 2018.
Jika Anda berencana berlibur ke Banda Aceh setelah pandemi, pastikan untuk memasukkan Museum Tsunami Aceh ke dalam daftar destinasi yang wajib Anda kunjungi.
0 Response to "Jangan Lewatkan Museum Tsunami Aceh 2004"
Post a Comment