Fakta Kopi Robusta Untuk Pencinta Kopi



Robusta, berasal dari kata “robust” yang artinya kuat. Sesuai dengan gambaran postur (body) atau tingkat kekentalan yang kuat. Kopi Robusta menarik dunia internasional karena ditanam di daerah tropis yang basah dengan budidaya yang intensif dan memiliki citarasa yang luar biasa.  Kopi Robusta (nama Latin Coffea canephora atau Coffea robusta) merupakan keturunan beberapa spesies kopi, terutama Coffea canephora. Jenis kopi ini tumbuh baik di ketinggian 400-700 m dpl, temperatur 21-24° C dengan bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut dan 3-4 kali hujan kiriman. 

Tanaman ini memiliki sistem akar yang dangkal dan tumbuh menjadi pohon atau perdu hingga mencapai 10 meter. Masa berbunganya tidak teratur dan membutuhkan sekitar 10-11 bulan bagi buahnya untuk masak, hingga menghasilkan biji kopi yang diinginkan. Kopi robusta menghasilkan lebih banyak panen daripada jenis arabika, dan mengandung lebih banyak kafein, yakni 2,7%. Keunikan rasa kopi Robusta lebih menyerupai coklat dengan bau yang terkesan manis. Meski teksturnya kasar, tapi rasanya lebih moderat dalam arti tidak terlalu pahit juga tak terlalu asam. 

Dataran rendah dengan ketinggian 100-800 meter di atas permukaan laut merupakan lingkungan yang tepat buat biji kopi Robusta tumbuh. Nah, kebetulan, Indonesia punya banyak dataran rendah seperti ini. Jadi nggak heran kalau beberapa kebun di Indonesia, seperti di Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan, mampu menghasilkan biji Robusta dalam jumlah yang banyak. Seperti yang dilaporkan Kementerian Perdagangan RI, Indonesia saat ini menempati posisi ke-4 negara produsen Robusta setelah Brazil, Vietnam, dan juga Kolombia. Mengingat terdapat jutaan penikmat Robusta di seluruh dunia, posisi ini pun patut diacungi jempol.

Selama ini jenis kopi Robusta selalu dikaitkan dengan satu jenis kopi terkenal lainnya yaitu Arabika. Bahkan keduanya juga sering dibandingkan. Perbedaan cukup terlihat dari segi rasa kedua jenis kopi ini. Kopi Arabika terkenal memiliki cita rasa yang lebih manis serta lembut. Sementara kopi Robusta lebih pahit. Fakta kopi Robusta ini sering dijadikan cara untuk membedakan kedua jenis kopi tersebut.

Kopi dikenal memiliki kandungan kafein tinggi. Rasa yang lebih pahit pada kopi Robusta menandakan kandungan kafein pada kopi ini lebih tinggi dibanding jenis Arabika. Dengan kafein 2 kali lipat lebih banyak dari Arabika atau sekitar 1.5-3.3%, kopi ini memiliki efek yang lebih lebih kuat. Pengetahuan tentang kadar kafein ini bisa menjadi pertimbangan dalam memilih jenis kopi mana yang ingin dinikmati.

Menurut dr. Lonah. Sp. FK, kopi memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan jantung dikarenakan mengandung senyawa yang bernama asam klorogenat.

"Kopi robusta itu mengandung yang namanya senyawa asam klorogenat. Asam klorogenat yang terdapat pada kopi robusta, jauh lebih banyak dibandingkan kopi arabika dan banyak penelitian yang menyatakan bahwa asam klorogenat itu memiliki dampak positif bagi kesehatan jantung," jelas dr. Lonah. Sp. FK.

Namun, dr. Lonah. Sp. FK mengingatkan untuk membatasi dalam mengonsumsi kopi, hal ini juga dikarenakan kandungan kafein yang ada pada kopi. Spesialis Farmakologi Klinik ini juga mengingatkan untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi kopi walaupun terdapat khasiat untuk menghilangkan rasa nyeri atau sakit pada kepala.

Kopi Robusta tidak hanya nikmat sebagai minuman panas. Jenis kopi tersebut ternyata juga menyimpan fakta-fakta unik yang membuatnya berbeda dengan jenis kopi lainnya. Fakta kopi Robusta bisa menjadi tambahan wawasan bagi semua orang, terutama pecinta kopi.

0 Response to "Fakta Kopi Robusta Untuk Pencinta Kopi"

Post a Comment