Daya Tarik Keindahan Pantai Pelabuhan Ratu

Pelabuhan Ratu adalah sebuah kecamatan di Sukabumi, Jawa Barat yang terletak di pesisir selatan Pulau Jawa yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Di sini terdapat objek wisata pantai yang cocok untuk berselancar.

Pelabuhan Ratu adalah nama sebuah pantai wisata di pesisir Samudera Hindia di bagian selatan Jawa Barat. Pantai ini memiliki ombak yang sangat besar sehingga tidak cocok untuk berenang, tetapi sangat cocok untuk para peselancar. Pantai yang berjarak 60 kilometer dari Kota Sukabumi ini memiliki perpaduan antara pantai terjal, tebing karang, hutan lindung, dan ombak mistis.

Palabuhan Ratu adalah sebuah pemukiman sekaligus sebuah kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Terletak di pantai Samudra Hindia, yang berada di bagian barat daya kabupaten. Palabuhanratu adalah ibu kota Kabupaten Sukabumi. Pada zaman Hindia Belanda, kawasan ini dikenal dengan nama Wijnkoops-baai.

Daerah ini adalah tempat wafatnya Ulama Besar, Syekh Abdusshobur (Mama Gunung Sumping), seorang guru ulama Palabuhanratu dan sekitarnya, lahir di Desa Cisaar Cikidang, Meninggal di Pondok Pesantren Gunung Sumping, Palabuhanratu. Palabuhan Ratu juga merupakan ibu kota Kabupaten Sukabumi. Pada zaman Hindia Belanda, kawasan ini dikenal dengan nama Wijnkoops-baai.

Pantai ini memang memiliki pesona tersendiri, sehingga Presiden Soekarno memilih untuk membangun tempat peristirahatannya di kawasan ini. Sekitar 17 kilometer dari Pantai Pelabuhan Ratu terdapat sumber air panas alami di Cisolok yang airnya mengandung belerang yang bermanfaat untuk kesehatan kulit.

Pelabuhan Ratu juga merupakan ibu kota Kabupaten Sukabumi. Pantai dan laut sering dikaitkan dengan mitos keberadaan Nyi Loro Kidul Penguasa Laut Selatan yang diyakini oleh sebagian besar masyarakat sekitar. Cerita yang beredar sekitar Pantai Pelabuhan Ratu sudah berlangsung sejak lama, dan terus berkembang dari mulut ke mulut.

Mengenai mitos yang beredar dimana pengunjung Pantai Pelabuhan Ratu dilarang menggunakan baju yang berwarna hijau. Hal tersebut dikarenakan warna hijau merupakan warna kesukaan dari Nyi Roro Kidul, konon katanya jika ada pengunjung yang memakai baju berwarna hijau akan hilang terbawa arus dan dijadikan prajurit beliau.

Namun ada pula yang melihatnya secara ilmiah, yakni jika menggunakan baju berwarna hijau ditakutkan ketika terbawa arus ombak akan lebih sulit untuk ditemukan. Karena warnanya senada dengan warna air laut yang berwarna kehijauan, sehingga menyulitkan tim sar untuk melakukan pencarian.

Setidaknya ada 9 spot surfing yang cukup populer di sekitar kawasan Pelabuhan Ratu, yaitu Batu Guram, Karang Sari, Pantai Samudera, Cimaja, Karang Haji, Sunset Beach, Ombak Tujuh dan Ujung Genteng. Setiap gelombang memiliki karakteristik yang berbeda.

Di sini juga ada museum. Museum Palagan Bojongkokosan. Museum kebanggaan masyarakat Sukabumi. Didirikan sebagai penghormatan kepada para pahlawan perang yang gugur dalam peristiwa Bojongkokosan, 9 Desember 1945, yaitu perang antara para pejuang Sukabumi dengan pasukan sekutu NICA Inggris dan Belanda, yang ingin menjajah kembali Indonesia. Lokasinya berada di Desa Bojongkokosan, tepatnya di Jl. Siliwangi No. 75, Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.

Namun, sebelum pantai ramai pengunjung bisa menikmati nuansa pantai yang indah, deburan ombak, dan semilir angin pantai. Selain itu, di kawasan pantai Pelabuhan Ratu, Anda juga bisa menyewa kuda yang bisa ditunggangi dengan biaya sekitar Rp. 15-20 ribu per jam. Kawasan Pelabuhan Ratu juga tidak hanya memiliki pantai, namun juga terdapat sumber air panas, tepatnya di Cipanas. Airnya alami langsung dari gunung. Biasanya digunakan untuk terapi, atau pengobatan lainnya.

Jika berkesempatan mengunjungi Pelabuhan Ratu, Anda juga bisa menikmati berbagai hidangan seafood yang lezat dan segar sebagai wisata kuliner. Penginapan juga banyak seperti cottage, villa, hingga hotel seperti Samudera Beach Hotel yang terkenal dengan legenda Nyi Roro Kidul.

Share this post